10 hari terakhir, sudah bukan lagi keikhlasan Ramadhan, yang dicari adalah duit, modal buat lebaran. 80% responden mangakui.
Kalimat diatas tercantum pada sebuah akun Facebook seorang teman yang saya baca pagi ini. Nadanya seperti berkelakar tetapi mampunyai makna yang sangat dalam.
Berulang saya membacanya dan merenungi makna dari kalimat itu. Keikhlasan Ramadhan, ikhlas bererah diri kepada Allah dengan memaksimalkan ibadah di bulan suci ini. Bulan penuh rahmat dimana pahala dan ampunan ditebarkan didalamnya.
Menuju akhir ramadhan rasa khusyuk itu mulai pudar dalam sebagian sanubari. Shaf-shaf masjid pun kembali kepada jemaah yang biasa shalat subuh di luar ramadhan. Habis tenaga mereka dengan kesibukan mempersiapkan hari raya kemenangan di pusat-pusat perbelanjaan.
10 hari terakhir ramadhan sebagian umat Islam tumpah ruah di pasar, mall, plaza, hanya sekedar untuk menghiasi raga. Berlomba berhias diri hanya untuk menunjukkan siapa yang paling meriah dalam menyambut bulan Syawal. Tapi mereka terlena akan mempercantik qalbu guna menjadi insan yang terlahir suci kembali.
Sepertinya budaya berlebihan dalam menyambut Syawal sudah mendarah daging. Kita lebih senang menjalankan agama yang sifatnya seremonial yang penuh dengan gagap gempita. Kita tidak terbiasa mencari makna atas sebuah kewajiban yang menjadi asas kenapa kewajiban itu diperintahkan. Kita lebih senang memperindah raga daripada jiwa sehingga tidak heran jika selepas ramadhan banyak orang yang berpakaian indah namun mereka lupa dengan masjid, al-Quran, dan kemulian yang lain dari agama Islam ini.
10 hari terakhir Ramadhan, alhamdulillah masih ada sebagian orang yang mengecangkan ikat pinggang dan menjauhkan lambungnya dari tempat tidur. Mereka semakin khusyuk berlomba mencari cinta Tuhannya. Pakaian mereka sederhana namun hati-hati mereka berkilauan karena semakin diasah oleh sujud dan tilawah. Harta mereka lebih dibelanjakan dijalan Allah dengan bersedakah, berinfaq dan zakat.
Semoga Allah memasukan kita kedalam golongan orang yang beruntung di bulan suci ramadhan dengan selalu mengikuti sunnah nabi-Nya.
Minggu, 21 Agustus 2011
Dasar Al-qur'an dan Hadist:
Sabda Nabi SAW,
“Islam itu didirikan atas lima perkara.”[1] Iman itu adalah ucapan dan perbuatan. Ia dapat bertambah dan dapat pula berkurang.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)” (al-Fath: 4),
“Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”(Al-Kahfi: 13),
“Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (Maryam: 76),
“Orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya” (Muhammad: 17),
“Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya” (Al-Muddatstsir: 31),
“Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini? Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya.” (At-Taubah: 124),
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka.” (Ali Imran: 173),
dan “Yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan (kepada Allah).” (Al-Ahzab: 22)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah adalah sebagian dari keimanan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yang sedikit ini, dengan memohon Taufik dan 'inayah Nya, Semoga Bermanfaat (^^,)
Jumat, 19 Agustus 2011
Product Sophie Martin
Mulai dari Mukena...
Pakaian Anak..
Koko ....
Jam tangan...
Jam Tangan Lagi... (hehe)
Kaca mata....
Gelang dengan Magnetic Power...
Merasa kurang ? / Mau liat katalog'na langsung? Tinggal Contact aza.
Langganan:
Postingan (Atom)